Senin, 19 Juli 2010
PCHR dan Wartawan Mengutuk Keras Tindakan Brutal Keamanan Hamas Membubarkan Rapat Umum Hizbut Tahrir, Seorang Remaja Terluka Tembakan
Menyusul tindakan brutal keamanan Gaza serta penahanan atas anggota partai politik Hizbut Tahrir pada hari Selasa, Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) mengutuk tindakan polisi Gaza itu, demikian dilaporkan Kantor Berita Ma'an. Beberapa hari ini, Hizbut Tahrir Palestina menggencarkan seruannya dalam rangka mengingat 89 tahun keruntuhan Khilafah.
Beberapa agenda penyadaran umat telah dilakukan sebelumnya di berbagai masjid di kota-kota Palestina. Seperti dipublikasikan pada beberapa media, Hizbut Tahrir akan menggelar rapat umum untuk mengingat keruntuhan Khilafah ini di Maqqousi sebelah utara Jalur Gaza pada hari Selasa, 13/07/10.
Untuk menyambut kegiatan itu para pemuda Hizb pun mempersiapkannya dengan memasang spanduk-spanduk di berbagai sudut kota Gaza. Termasuk di dalamnya menuliskan seruan Khilafah melalui grafiti di dinding-dinding jalan. Di bagian daerah lainnya pada kaum Muslim berkumpul bersama para pemuda Hizb di malam hari sebelum rapat umum digelar dan mereka menonton dokumenter perjuangan umat Islam melalui layar lebar.
Namun, pada hari Selasa, rapat umum yang sedianya akan digelar sore hari di Jalur Gaza digagalkan oleh keamanan Penguasa Otoritas Gaza di bawah kekuasaan Hamas [baca: Keamanan Otoritas Hamas di Gaza Lakukan Barbarisme Terhadap Para Pejuang Khilafah].
Menurut investigasi PCHR, seperti yang dinyatakan oleh Hizb, sekitar pukul 17.00 hari Selasa, "Puluhan anggota dinas keamanan, termasuk beberapa anggota berpakaian sipil dikerahkan" ke sebuah gedung apartemen tempat rapat umut direncanakan untuk mengingat 89 tahun penghancuran Khilafah.
Petugas keamanan dilaporkan menggunakan pentungan dan menembakkan senjata api ke udara dalam upaya membubarkan anggota dan penolong Hizbut Tahrir.
Laporan itu mengatakan seorang gadis 10 tahun, Riham Rabi Abu Marasa, terluka akibat terkena peluru di dadanya. Saat itu ia berdiri di sebuah balkon di dekatnya.
PCHR juga mencatat bahwa pada 13.00 di hari yang sama, polisi telah menyita alat kelengkapan, spanduk-spanduk untuk acara di halaman samping gedung. Polisi memberitahu penyelenggara bahwa acara tidak memiliki izin.
Kantor media Hizbut Tahrir mengatakan pada PCHR bahwa pada tanggal 9 Juni pemberitahuan telah dikirm kepada Kepala Kepolisian di Jalur Gaza, yang memberitahukan rencana mereka untuk mengadakan kegiatan.
Persatuan Wartawan Mengecam Keras: Dilarang Meliput
Kecaman atas tindakan brutal penguasa Gaza juga datang dari Persatuan Wartawan atas upaya pencegahan keamanan Hamas untuk meliput rapat umum Hizbut Tahrir di Gaza tersebut.
Dilaporkan, Muhammad al-Baba, seorang fotografer pada kantor berita Prancis di Gaza, dalam kesaksiannya mengatakan pada pukul 17.00 hari Selasa, dia meliput rapat umum Hizbut Tahrir. "Begitu saya tiba dan mempersiapkan kamera untuk mengambil gambar, dicegah polisi."
Ia mengatakan polisi telah menyita kameranya. Polisi pun mengambil komputer laptop dan memintanya untuk mengikuti polisi ke kantor polisi. Ia pun ke kantor polisi untuk mencari kamera dan laptop dan tidak menemukan foto. Mereka memintanya untuk menandatangani janji agar tidak mempublikasikan gambar-gambar kejadian tersebut.
Pada hari yang sama, insiden juga terjadi di Hebron yang melibatkan para anggota Hizbut Tahrir dan pasukan Otoritas Palestina. Sekitar 17 orang dilaporkan ditangkap.
Dalam komentarnya, Hizbut Tahrir Palestina menyatakan, "Kami tidak menemukan alasan yang sah untuk membenarkan otoritas Hamas melakukan serangan terhadap syabab Hizbut Tahrir dan mencegah rapat umum di Gaza. Maka sesungguhnya memerangi seruan Islam adalah tanda-tanda orang-orang kafir dan rekan mereka, bukan tanda sebuah gerakan Islam."
Pihak Hizbut Tahrir juga telah mempublikasikan foto-foto serta video yang memperlihatkan penindasan pemerintah Hamas untuk mencegah seruan penegakkan Khilafah serta tindakan brutalnya terhadap para pemuda Hizbut Tahrir dan pendukungnya.
Menyusul tindakan brutal itu, para pemuda Hizbut Tahrir melakukan protes yang mempertanyakan sikap Hamas yang menghentikan perjuangan Khilafah di Gaza. Dikabarkan, Hizbut Tahrir akan mengadakan konferensi Khilafah berikutnya di Tepi Barat, Sabtu, 17/07/10 dan Konferensi Internasional Media di Beirut Libanon tentang sikap Hizbut Tahrir atas persoalan regional dan internasional pada hari Ahad, 18/07/10. [m/z/f/maan/phcr/htpal/syabab.com]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wahai HAMAS...! PANTASKAH???MANA YG DINAMAKAN AL MUSLIM AKHUL MUSLIM???
BalasHapusEntah kenapa ? Hamas jadi seperti ini.!
BalasHapus