I made this widget at MyFlashFetish.com.

Khilafah

Gempita Konferensi Rajab 1432 H

Selasa, 28 Desember 2010

Republik Bola dan Berhala Nasionalisme




Oleh: A. Baedlowi (Alumni Ponpes Al Huda Oro-oro Ombo Madiun)

Kemenangan Tim Garuda atas tim Philipna dalam laga sepakbola piala AFF Suzuki 2010 benar-benar menyihir para bola mania tanah air. Aneka tingkah polah soporter tampak dari atribut, dan dandanan ala hooligan Inggris juga mewarnai euporia kemenanngan tersebut.

Kemenangan tersebut dinyatakan oleh Presiden SBY sebagai bukti bahwa Indonesia bisa mengubah keadaan apabila bersatu dan bersama-sama berjuang dengan tidak saling menyalahkan satu sama lain.

Sepak bola, bagi Presiden, adalah salah satu wahana pemersatu bangsa di tengah dinamika demokrasi yang terkadang memang wajar memunculkan benturan elit politik baik di tingkat daerah maupun pusat. Sedangkan menurut Abu Rizal Bakri, “Sepak bola telah terbukti bisa membangkitkan rasa nasionalisme, membangkitkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang kadang-kadng turun naik,” (Antara).

Bahkan demi kebanggan tersebut keluarga besar Bakrie hari ini memberikan hibah tanah seluas 25 hektar kepada PSSI,” kata Sekjen PSSI Nugraha Besoes saat pertemuan timnas, pengurus PSSI dengan keluarga besar Bakrie di kediaman Aburizal Bakrie di Jakarta, Senin. (Antara). tanah berlokasi di Jonggol Jabar tersebut akan dibangun pusat pelatihan PSSI lengkap dengan prasarananya.

Tempat ini akan menjadi “base camp” PSSI. Andai saja keluarga Bakrie menghadiahkan tanah itu kepada warga korban Lapindo dimana hingga kini PT Minarak Lapindo belum juga mau melunasi kewajibannya yakni ganti rugi tanah yang dituntut oleh warga Siring Sidoarjo.

Sementara Presiden SBY pernah meyakinkan kepada warga Lapindo bahwa keluarga Bakrie pasti melunasinya karena kekayaannya yang melimpah. Tapi mereka sepertinya telah kehabisan air mata dan kehilangan harapan untuk mendapatkan hak-haknya.

SBY agaknya menyadari berbagai ekses proyek demokratisasinya. Dan Sepak Bola tampaknya dipilih sebagai ‘solusi’ untuk mempersatukan rakyat dan elit dari segala bentuk konflik politik. Jadi untuk sementara waktu para elit maupun gras root harus melupakan jejak rekening gendut, skandal century, korban Merapi-Mentawai, Lumpur Lapindo, bocoran kawat Wikileaks dan rencana pencabutan subsidi (baca: kenaikan) BBM. Lebih Ironis bak orchestra tanpa seorang dirigen, media massa juga ikut tersihir.

Mereka berlomba-lomba menjadikannya sebagai head line news. Bahkan reportase sejumlah staisun TV seratus persen berisi berita ulasan aksi-aksi individu para pemain naturaliasi.

Menjadi Republik Bola
Italia, Brasil, dan Argentina dapat dikatakan mewakili profil Republik Bola. Di tengah kemiskinan, pengangguran yang tinggi, dan kebodohan masif, anak bangsa Republik Bola melihat bintang sepak bola sebagai obsesi hidupnya. Lalu para Kapitalis pun menemukan lahan empuk ini sebagai intertainment industry untuk mendulang banyak dollar.

Di saat begitu tingginya kompetisi hidup, anak-anak gras root hanya melihat satu-satunya jalan instan meraih sukses adalah menjadi bintang bola dan artis. Walhasil para dhu’afa di negeri ini pun yang masa depannya suram lebih memilih mengadu nasib di club-club Liga Nasional daripada meraih gelar sarjana yang tak terjangkau biayanya.

Rakyat di Republik Bola memiliki kesadaran politik (tentang hak dan kewajiban rakyat) yang teramat rendah. Sebagai contoh, di Italia hari ini jelas-jelas di pimpin oleh seorang Silvio Borlusconi politisi korup dan sangat doyan zina. Kemampuanya menduduki kursi Presiden tak lepas dari perannya dalam bisnis Club SepakBola negeri Azuri ini.

Begitu pula di Brasil dan Argentina setali tiga uang. Situasi yang sama segera menyusul di negeri tercinta ini. Baru saja ICW melaporkan sepuluh tersangka korupsi berhasil menjadi Kepala Daerah. Mengapa, soalnya rakyat Republik bola tak terlalu paham poltik.

Kebodohan politik dimanfaaatkan kaum oponturir politk membeli suara mereka. Cukup dengan merogoh kocek sepuluh ribu, mereka membeli suaranya. Sebab mereka hanya butuh untuk makan dan membeli tiket bola.

Akibatnya politisi korup menikmati sikap cuek bebek rakyatnya. Jurus Wirosableng 212 — 2 tahun pertama kembalikan modal, hanya 1 tahun untuk membangun dan 2 tahun sisanya bkin proyek-proyek untuk curi star kampanye jabatan keduanya — dipakai untuk menaklukkan konstituenya. Ya sungguh mengenaskan!

Kebanggaan Semu
Ketum Partai Demokrat mengomentari kemenangan itu sebagai modal untuk memupuk rasa kebanggaan bangsa Indoensia. “Sepak bola telah terbukti bisa membangkitkan rasa nasionalisme, membangkitkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang kadang-kadng turun naik,” kata Ical.

Sementara itu, kata Presiden kemenangan itu adalah wujud persatuan, dimana diharapkan dapat menjadi tradisi dan dibudayakan sehingga rakyat Indonesia bisa berbangga terhadap negerinya. Jadi begitu sederhananya makna nasionalisme di negeri ini. Tidakkah ada kebanggaan yang lebih hebat dibandingkan sekedar prestasi olah raga.

Tidaklah mengherankan mereka membuang kebanggaan nasional yang hakiki dengan menjual industry strategis itu kepada pihak asing. Indosat melayang, Krakatau Steel dan industry semen nasinonal dijual, Pertamina tidak dipercaya mengelola blok Cepu, Natuna pasca kedatangan Obama diserahkan ke Exon, dan Telkom dan PLN pun segera menyusul.

Pada rezim sebelumnya karena desakan IMF, IPTN dibubarkan, Gas Tangguh diobral murah dan Kapal Tangker dilego. Para elit berkonspirasi menikmati hasil penjualan industry strategis di atas. Sementara rakyat dininabobokan dengan hingar bingar permainan si kulit bundar itu.

Atas ‘prestasi’ tersebut mereka masih saja mengklaim sebagai pembela slogan demi menjaga NKRI dan Pancasila. Sedangkan para pejuang Syariah ikhlas harus siap mendpatkan stigma negatifi sebagai kelompok radikal pengusung ideology transasional yang membahayakan NKRI.

Sesungguhnya nasionalisme (qaumiyah) yang bekembang saat ini merupakan perwujudan ashobiyah jahiliyyah. Ashobiyyah dipicu oleh dorongan naluri mempertahankan diri (survival instink) yang lahir dalam bentuk ambisi cinta kekuasaan (hubbub as-siyadah) dan rasa ingin memiliki (hubb attamalluk).

Naluri ini juga diciptakan oleh Allah SWT kepada sekawan gajah dan harimau. Ikatan berdasarkan qaumiyah adalah ikatan yang derajatnya paling rendah, menjijikkan dan hina. Ia juga berwatak emosional dan temporal.

Di era jahiliyah orang-orang Quraisy terbiasa menunmpahkan darah sesama mereka hanya gara-gara unta dan perempuan. Di abad modern lahirlah nazisme Hitler dan Fasisme Mussolini. Sekarang Hologinisme dan fenomena bonek juga hadir karena fanatisme sporter bola.

Contoh lain dalam kasus konfrontasi Indo-Malaisya, penganut faham nasionalis juga lebih peduli membela sengketa soal batik dan reyog daripada menjaga persaudaraan Islam antar bangsa Melayu.

Penutup
Rasulullah mengingatkan dengan ungkapan LAISA MINNA MAN DA’A, WA MAN QATALA, WA MAN MATA, ‘ALA ‘ASHOBIYATIN (Bukan termasuk golongan kami, barang siapa yang menyeru, berperang dan mati membela ‘ashobiyah). Belia juga memperingatkannya FAINNAHU MUNTANITUN (sesungguhnya slogan jahiliyyah itu menjijikkan).

Maka hendaklah kita mencamkan wasiat Shahabat Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu: “Ikatan Islam akan lepas satu persatu bila di kalangan Umat Islam timbul sebuah generasi yang tidak paham dengan jahiliyyah” (Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, Al-Fawaid, hal. 143).

Sebagai penutup marilah kita renugkan kata-kata hikmah Al hafid ibn ‘Abd Al Barr Al Andalusy:

“Wahai saudaraku, sesungguhnya di antara laki-laki itu berujud binatang…..dalam bentuk seorang laki-laki yang mendengar dan melihat….cerdas pada setiap musibah yang menimpa hartanya….namun, jika agamanya ditimpa musibah ia tidak pernah merasa…

Jadi kalau soal bola kemenangan menjadi kebanggan dan kekalahan adalah mushibah besar. Sementara berita maraknya pornografi, free sex di kalangan remaja, penjualan BUMN, legalisasi kaum homo, syariat Islam malah dianggap melanggar HAM, dan maraknya aliran sesat dibiarkan angin lalu. Wallahu A’lam.
Sumber: eramuslim.com

Senin, 20 Desember 2010

Menjijikkan, Senat Amerika Resmi Ijinkan Tentara Gay Bertugas



WASHINGTON.Senat Amerika telah mengizinkan para tentara gay untuk bekerja di militer. Perubahan undang-undang tersebut diputuskan hari Sabtu. Undang-undang tersebut diharapkan akan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Obama minggu depan.

"Ini adalah waktu untuk mengenalkan bahwa pengorbanan, keberanian dan integritas tidak lagi ditentukan oleh orientasi seksual, ras atau jenis kelamin dan agama atau kepercayaan," kata Obama dalam sebuah pernyataan.

Dirayakan Pendukung Gay dan Lesbian

Pendukung gay dan lesbian pun merayakan hal ini di San Francisco, setelah gay akan diterima secara terbuka oleh militer Amerika dan bisa mengakui orientasi seksual mereka tanpa takut diintimidasi.

Beberapa mantan anggota angkatan bersenjata berkumpul untuk menyaksikan suara senat tersebut. Dan sorak sorai meletus ketika ketika penghitungan akhir dari suara senat, 65 berbanding 31 di umumkan.

Para pendukung gay yang banyak di Amerika mengatakan pencabutan undang-undang yang melarang gay di militer adalah sinyal tonggal sejarah hak-hak sipil.

Sebelumnya lebih dari 13.500 anggota tentara Amerika telah diberhentikan berdasarkan hukum 1993 yang memaksa laki-laki gay dan wanita lesbian di militer untuk menyembunyikan identitas seksual mereka.(voa-islam.com)

Jumat, 10 Desember 2010

Kepada Siapa Yang Tak Kenal Syeikh Yusuf Al-Qardhawi



Segala puji bagi Allah shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi, keluarganya, para shahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du:

Para pembaca yang dirahmati Allah Ta'alaa:

Siapa tidak kenal Syeikh Yusuf Al-Qardhawi, seorang ulama besar yang dikenal kerap memunculkan fatwa-fatwa yang kontroversi, baru- baru ini keluar fatwa bahwa keberhasilan Qatar menjadi tuan rumah piala dunia 2022 merupakan kemenangan Islam, dan sebelumnya berfatwa bahwa penjajahan Rusia ke atas kaukakus boleh dan menganggap para mujahidin disana sebagai penjahat pembuat kerusakan, namun oleh sebagian pengikutnya yang fanatik dianggap sebagai ulama besar dan mungkin mujtahid dan mujahid.

Sebagian orang fanatik dengan fatwa-fatwanya dan seolah beliau tidak pernah melakukan kesalahan, bahkan masalah yang jelas dalam syariat dilarang dengan kepandaiannya berdalil seolah menjadi benar.

Disini kami ingin menyampaikan beberapa kesalahan dalam fatwa beliau, mudah-mudahan mereka yang fanatic bisa berpikir dengan jernih dan tidak mengkultuskan beliau sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

Kami disini tidak bermaksud membenci beliau atau menjatuhkan kedudukannya sebagai seorang ulama, tapi kebenaran dari Allah Ta’ala tetaplah diatas segalanya.

Beberapa penyelisihan Syeikh Yusuf Al-Qardhawi kepada syariat Islam:

1- Figur yang mempengaruhi kepribadian Syeikh Yusuf Al-Qardhawi: Beliau berkata dalam sebuah konferensi pers dengan surat kabar Amerika Davis (disiarkan dalam sebuah buku dengan judul Islam dan barat):

Saya tumbuh disebuah sekolah yang berkhidmat kepada Islam – beliau mengklaim – bahwa sekolah ini dipimpin oleh seorang yang bersikap moderat dalam pemikiran, pergerakan, dan pergaulannya, yaitu Imam Syahid Hasan Albana dimana beliau sendiri adalah satu umat dari sisi ini, dimana beliau bermuamalah dengan seluruh manusia hingga sebagian penasihatnya adalah penganut kristen qibti dan memasukkan mereka dalam panitia politik dan menemani beliau dalam muktamar-muktamar dan berpendapat perlunya pendekatan dengan syi’ah).

2- Dakwah Syeikh Yusuf Al-Qardhawi untuk mencintai Ahlu Kitab dalam bukunya (Al-Halal wa Al-Haram).

3- Dakwah Syeikh Yusuf Al-Qardhawi untuk mendekatkan antara agama-agama:

Beliau berkata: (sungguh secara pribadi saya telah menyerukan dialog seperti ini dalam buku saya (Auliyat Al-Harakah Al-Islamiyah) saya menyerukan dialog dengan barat dan dialog dalam tingkatan agama dengan pemuka agama termasuk kardinal, uskup dan para pendeta….sebagaimana yang diusahakan oleh Hasan At-Turabi – sampai beliau berkata: - saya yakin dialog pada tingkatan agama, pemikiran dan politik seperti ini adalah dialog yang bermanfaat, dapat menghilangkan kebanyakan kebuntuan atau buruk sangka terhadap yang lain.

Saudara pembaca, bahwa dialog dan muktamar yang dihadiri oleh Syeikh Yusuf Qardhawi tujuannya bukan supaya orang yahudi dan kristen meninggalkan agama mereka dan mereka menerima Islam, bukan , hal ini tidak ada sebagaimana ditegaskan sendiri oleh Yusuf Al-Qardhawi dalam ucapannya: (kami berdialog dan setiap dari kami berpegang teguh dengan prinsipnya) diambil dari bukunya (Islam dan barat).

4- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi mengklaim bahwa jihad hanya defensive saja.

5- Syeikh Yusuf Al- Qardhawi tidak menganggap memerangi Yahudi karena akidah:

Beliau berkata: (jihad kita terhadap yahudi bukan karena mereka yahudi, sebagian ikhwah yang menulis dalam permasalahan ini dan membahas tentangnya menganggap bahwa kita memerangi yahudi karena mereka yahudi dan kami tidak sependapat, karena kami tidak memerangi yahudi karena akidah namun kami memerangi mereka karena tanah, kami tidak memerangi orang kafir karena mereka kafir tapi kami memerangi mereka karena mereka merampas tanah dan rumah kami dan mengambilnya tanpa alasan yang benar.

6- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi menganggap bahwa tanah lebih mahal dari akidah.

7- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi berpendapat bahwa kemajemukan agama untuk kebaikan manusia:

Beliau berkata: (tidak ada masalah dengan berbagai agama dan peradaban dan budaya dan hendaklah hubungan diantara mereka hubungan dialog bukan hubungan konflik) (sumber yang sama).

8- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi tidak mendoakan keburukan untuk orang Nasrani:

Dalam sebuah perjumpaan dengan surat kabar Qatar Al-Wathan: beliau mengatakan: (saya dalam masjid berdoa untuk orang-orang Nasrani dan berkata: Ya Allah binasakan orang kristen Serbia yang membawa ruh salibis, saya tidak mendoakan kebinasaan kepada orang nasrani secara umum).

9- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi berpendapat bahwa demokrasi adalah Syura:

Beliau berkata: (Demokrasi didalamnya terdapat jaminan kebebasan dan metode untuk menghancurkan para penguasa yang zalim, dan itu politik syar’ie yang memiliki pintu yang lebar dalam fikih Islam, maka Syura dan demokrasi ibarat uang logam yang memiliki dua sisi) (surat kabar Asy-Syarq edisi: 2719).

10- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi menyerukan untuk mencalonkan wanita sebagai anggota dewan:

Beliau berkata: (saya berpendapat bahwa tidak ada halangan seorang wanita menjadi anggota dewan perwakilan rakyat dalam parlemen sebagaimana mereka berhak ikut dalam memilih anggota dewan ini) (surat kabar Al-Wathan edisi: 49).

11- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi memuji Israel:

Beliau berkata: (bangsa Arab dulu menggantungkan harapannya kepada kemenangan Perez dan Perez telah jatuh dan ini yang dipuji untuk Israel, kita berangan Negara kita seperti Negara ini karena adanya kelompok kecil satu orang jatuh dan rakyat yang berkuasa, ….. seandainya Allah menampakkan dirinya pada manusia pasti tidak mendapatkan nisbat seperti ini, kita mengucapkan selamat kepada Israel atas apa yang dilakukannya). (rekaman suara).

Syeikh Utsaimin rahimahullah ditanya tentang perkataan Al-Qardhawi: seandainya Allah …

Maka beliau menjawab: (kita berlindung kepada Allah, ini wajib atasnya untuk bertaubat kalau tidak maka dia murtad karena menjadikan makhluk lebih tinggi dari Sang Pencipta, maka dia harus bertaubat kepada Allah, jika dia bertaubat maka Allah akan menerimanya, jika tidak maka dwajib atas penguasa muslim untuk menebas lehernya) (rekaman suara).

12- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi berpendapat perpecahan dan kelompok merupakan jaminan keamanan:

Beliau berkata: (bahwa kemajemukan ini terkadang menjadi keharusan di zaman ini karena mewakili jaminan keamanan dari kekuasaan individu atau kelompok tertentu dan kekuasaan mereka atas seluruh manusia)(surat kabar Ar-rayah edisi: 4721).

13- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi dan sikapnya terhadap pemahaman Salaf terhadap Al-Qur’an:

Beliau berkata dalam bukunya (Bagaimana kita berinteraksi dengan Al-Qur’an hal:19): tidak sepatutnya kita menerapkan atasnya pemikiran atau pemahaman zaman tertentu).

14- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi berpendapat bahwa bantahan terhadap para pentakwil sifat-sifat Allah dan para pengingkarnya melemahkan barisan umat dan menguatkan para musuh:

Beliau berkata dalam bukunya (Wujud Allah hal 6): peperangan kita bukanlah dengan mereka yang mentakwilkan sifat-sifat Allah Ta’alaa tetapi dengan yang mengingkari Allah secara keseluruhan, dan segala macam upaya untuk merubah peperangan ini dari garis yang ada dianggap sebagai pelemahan terhadap barisan dan lari dari pertempuran dan menguatkan musuh.

15- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi menuduh ulama umat Islam jumud dan kaku dan menganggap sejumlah para penulis dan pengikut akal dan ahli bid’ah sebagai orang jenius:

Beliau berkata dalam bukunya (Al-Ijtihad dalam Syariah Islam hal:47): kami melihat hari ini beberapa ulama yang kaku terhadap nas-nas yang dengan itu berfatwa kepada umat – mengeluarkan zakat fitri dari makanan pokok negeri – dan melarang sama sekali mengeluarkan zakat dengan sejumlah uang.

16- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi dan hari-hari raya bid’ah:

Beliau berkata dalam surat kabar Ar-Rayah edisi 597: (perayaan hari kelahiran saya tidak mengatakannya haram akan tetapi semacam taklid buta kepada orang barat dalam adat kebiasaan mereka).

Para pembaca, saya kira ada pertentangan dalam ucapan yaitu Syeikh Qardhawi tidak mengharamkan perayaan dengan hari raya tersebut, tetapi hanya termasuk taklid buta kepada barat oleh itu bisa jadi beliau tidak menganggap taklid kepada orang kafir tidak haram.

17- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi menghadiri perayaan memperingati kematian Khomeini: surat kabar Qatar Asy-Syarq tanggal 17/1/1417H: (perayaan tersebut dihadiri oleh para tamu termasuk Syeikh Qardhawi).

18- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi dan seruannya kepada pendekatan antara sunah dan syi’ah:

Beliau menyampaikan kuliah dalam perkumpulan para alumni (surat kabar Akhbarul Al-Khalij tanggal 20/9/1998): Beliau mengisyaratkan kepada sikap Islam dan toleransinya terhadap mazhab-mazhab suni dan lainnya termasuk syi’ah, zaidiyah dan ibadhiyah dan berkata: kami tidak merasa sempit dengan perbedaan mazhab sebagaimana islam tidak merasa sempit dengan perbedaan agama karena perbedaan merupakan keharusan terutama dalam masalah furu sebagian permasalahan dan dalam sebagian furu’ akidah karena perkara asasnya – alhamdulillah – disepakati maka kita semua adalah penganut agama satu dan kiblat yang satu, bisa jadi perbedaannya seputar perkara yang berkaitan dengan perbuatan hamba dan tanggung jawab mereka atas perbuatan mereka, dan permasalahan ma’sumnya para imam disisi syi’ah dan imamiyah secara dzatnya pemahaman furu’ dalam akidah tetapi tetap saja dasar-dasarnya disepakati bersama maka tidak mengapa ada perbedaan seperti ini karena perbedaannya dalam masalah furu’ dan bisa dikumpulkan semuanya di atas satu makna.

19- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi menghalalkan nyanyian (kitab Al-Halal wa Al-Haram hal 391).

20- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi menghalalkan hadir dalam acara yang dihidangkan disana minuman keras:

(Beliau berpendapat bahwa setiap perkara pada dasarnya seorang pengundang dalam acara seperti ini hendaklah menghormati kekhususan kaum muslimin dengan menjauhkan mereka dari setiap yang diharamkan dalam agama mereka, tetapi jika itu sulit maka keperluan dapat membolehkan hal yang diharamkan seperti ini).

21- Syeikh Yusuf Al-Qardhawi mengizinkan putrinya kuliah di universitas barat yang ikhtilat.

Penentangan ini diambil dari kitab; (Raf’ul Litsam ‘an Mukhalafatil Al-Qardhawi li Syari’atil Islam) pengarang: Ahmad bin Muhammad Al’Udaini.

Wallahu A"lam bishowab:
(ar/voa-islam.com)

Kamis, 09 Desember 2010

Memo WikiLeaks: Pangeran Saudi Suka Mengadakan Pesta Minuman Keras, Narkoba dan Seks


Keluarga Kerajaan melecehkan hukum Islam yang diperlakukan ketat dengan mengadakan pesta-pesta bagi kaum elit muda sementara polisi agama berpura-pura menutup mata. Dalam apa yang terbukti sebagai memo yang menghebohkan itu, para diplomat Amerika Serikat menggambarkan adanya pesta-pesta resmi Keluarga Kerajaan Arab Saudi yang penuh dengan seks, narkoba dan music rock’n'roll.

Para pejabat konsulat Jeddah menggambarkan suatu pesta Halloween yang diselenggarakan di bawah tanah, yang diadakan tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan, yang melanggar semua tabu Islam di negara itu. Melimpahnya minuman keras dan para pelacur yang hadir, menurut memo yang bocor itu, diadakan di belakang pintu-pintu gerbang vila yang dijaga ketat para pengawal.

Pesta itu diadakan oleh seorang pangeran kaya dari keluarga besar Al-Thunayan. Para diplomat mengatakan identitasnya harus dirahasiakan. Sebuah perusahaan minuman energi Amerika juga tersedia.

“Alkohol dengan koleksi lengkap, meskipun sangat dilarang oleh kebiasaan dan hukum di Saudi, disediakan dengan berlimpah di bar pesta itu. Para bartender dari Filipina melayani cocktail punch dengan menggunakan sadiqi, suatu minuman keras buatan lokal,” kata memo itu. “Juga diketahui melalui mulut ke mulut bahwa sejumlah tamu sebenarnya adalah ‘para gadis pekerja seks’, suatu yang tidak biasa bagi pesta semacam itu.”

Pengungkapan hal itu dari orang-orang Amerika yang pergi ke pesta tersebut, ditandatangani oleh konsul di Jeddah, Martin Quinn, dengan menambahkan: “Meskipun tidak melihat langsung di pesta penggunaan kokain, hashish dan ganja adalah hal yang biasa jika orang-orang itu berkumpul.”

Pesta bawah tanah seperti itu menjadi “berkembang dan berdenyut” di Arab Saudi dikarenakan perlindungan dari kerajaan Saudi, kata memo tadi. Tapi hal ini hanya dilakukan di balik pintu tertutup dan untuk orang-orang yang sangat kaya saja.

Lebih dari 150 laki-laki Saudi dan perempuan, sebagian besar berusia 20-an dan 30-an, ada di pesta itu. Perlindungan dari kerajaan membuat polisi agama yang ditakutkan tidak berani hadir. Penerimaan tamu dikontrol melalui daftar tamu yang ketat. “Peristiwa ini mirip sebuah klub malam yang ada di manapun di luar kerajaan: ada banyak minuman beralkohol, pasangan muda yang menari, seorang DJ di mejanya dan semua orang dengan kostum yang bergaya.”

Memo tadi mengatakan bar itu menyajikan merk-merk minuman keras kelas atas, isinya yang asli lalu diganti dengan sadiqi. Dilaporkan, di pasar gelap sebotol vodka Smirnoff bisa berharga 1.500 riyal (£ 250) sedangkan vodka buatan lokal berharga 100 riyal (£ 16).

Dengan berusaha memahaminya dengan sosiologi Saudi, para diplomat menjelaskan mengapa tuan rumah mereka begitu lekat dengan para pengawal Nigeria, yang sebagian di antaranya bekerja menjaga pintu.

“Bahwa sebagian besar dari pasukan keamanan sang pangeran adalah laki-laki muda Nigeria adalah praktek yang umum bagi para pangeran Saudi untuk dibesarkan dengan para pengawal yang disewa dari Nigeria atau negara-negara Afrika lainnya yang usianya sama dan tetap menyertai para pangeran ketika mereka tumbuh dewasa. Kehidupan yang dijalankan dengan bersama ini menciptakan ikatan kesetiaan yang intens”

Memo itu mengklaim bahwa adalah mudah bagi para calon yang ingin ke pesta itu untuk mencari pelindung keluar dari lebih 10.000 pangeran kerajaan. Sebagian adalah “yang mulia kerajaan” yang merupakan keturunan langsung dari Raja Abdul Aziz, sementara yang lainnya adalah “yang mulia” dari cabang yang tidak langsung.

Seorang Pangeran Saudi muda mengatakan kepada diplomat bahwa pesta-pesta besar seperti itu sedang menjadi tren. Bahkan beberapa tahun yang lalu, katanya, kegiatan akhir pekan ini hanyalah “kencan” di antara kelompok-kelompok kecil yang bertemu di dalam rumah seorang kaya. Beberapa rumah yang mewah di Jeddah memiliki fitur bar, diskotik dan klub di lantai bawah tanah rumah.

Seorang anggota kerajaan kelas atas Saudi mengatakan: “Meningkatnya konservatisme dari masyarakat kita selama beberapa tahun terakhir ini hanyalah memindahkan interaksi sosial ke dalam rumah-rumah penduduk.”.

Sumber :
http://www.guardian.co.uk/world/2010/dec/07/wikileaks-cables-saudi-princes-parties

Kamis, 02 Desember 2010

Hizbut Tahrir Tantang Paus Lakukan Debat Terbuka Tentang Hubungan Islam dengan Kekerasan


Dalam pernyataan provokatif, dan kekeliruan dalam menjelaskan fakta, Paus Vatikan Benediktus XVI mengatakan bahwa “Islam harus menjelaskan dua masalah: Hubungannya dengan kekerasan dan akal; kemudian masalah hak untuk mengubah agama (keyakinan). Inilah masalah sulit yang diakui oleh lawan bicara para aktivis Islam.”

Dalam hal ini, Benediktus XVI lupa dengan berbagai insiden penindasan yang dilakukan oleh Gereja, terutama terkait hak orang-orang Kristen Koptik yang pindah dari Kristen ke Islam.

Sebagaimana Paus Vatikan ini juga lupa bahwa perang Barat terhadap Islam dan kaum Muslim yang mengakibatkan jatuhnya jutaan korban tak berdosa di Irak dan Afghanistan, di mana semua itu dilakukan di bawah kedok perang agama, perang salib (crusades).

Paus Benediktus XVI selama serangkaian wawancara yang diterbitkan dalam buku “Cahaya Bumi: Paus, Gereja dan Tanda Zaman“, yang ditulis oleh seorang jurnalis Jerman, Peter Cevalld, dan diterbitkan hari Rabu lalu, menegaskan bahwa ia ingin dari pidatonya yang disampaikan di Universitas Regensburg agar menjadi “pelajaran akademis murni, tanpa dipahami bahwa seruan Paus tidak dapat diambil dari sudut pandang akademik, melainkan politik,” seperti yang ia katakan.

Benediktus XVI mengatakan, hingga pidato yang disampaikannya pada tahun 2005, yang memicu gelombang reaksi kemarahan di dunia Islam, “telah keluar dan diambil di luar konteksnya, dan memberikan dimensi politik yang tidak memiliki fakta,” katanya.

Ia menambahkan: “Namun, insiden ini telah menghasilkan dampak positif. Sebab dari kontroversi ini melahirkan dialog yang sangat intensif.” “Sungguh hal ini telah sampai pada kebenaran yang tidak dapat kembali ke belakang, seperti kata mereka,” tambahnya. Ia melanjutkan: “Ini penting untuk tetap melakukan kontak intensif dengan semua kekuatan Islam yang mau dan mampu berdialog.”

Benediktus XVI, dalam salah satu wawancara yang dipublikasikan dalam buku tersebut, mengatakan bahwa “dialog” dengan kaum Muslim menuntut “perlakuan yang sama”, dan mendesak para pemimpin politik di dunia Islam agar “menjamin kebebasan perpikir dan berkeyakinan bagi semua orang. Sehingga dengan semua ini akan menjadi mungkin bagi setiap individu untuk mengumumkan keyakinan mereka sendiri secara terbuka di depan umum.”

Perlu dicatat bahwa Hizbut Tahrir telah mengeluarkan pernyataan setelah pidato Benediktus XVI tersebut, yang isinya menantang Paus untuk melakukan debat publik, dan tidak menerima hanya dengan ucapan meminta maaf saja. Pernyataan ini ditutup dengan dua kata: Pertama, Hizbut Tahrir menantang Paus Roma dalam debat terbuka yang landasannya akal dan akal saja. Sehingga semuanya menjadi jelas bagi setiap yang memiliki mata. Apalagi alamat kantor-kantor media Hizbut Tahrir semuanya jelas dan dikenal di berbagai belahan dunia di mana Hizbut Tahrir beroperasi. Dan dalam hal ini, Paus tinggal memilih waktu dan tempat yang diinginkan, (waktu dan tempat di mana kami dan Anda sama-sama bisa).

Kedua, Kami tidak ingin permintaan maaf dari Paus Roma. Sebab ia tidak mengatakan semua itu karena kesalahan yang tidak sengaja, atau ketidaktahuan yang tidak diperhitungkan. Namun ia mengatakannya dengan sangat sengaja, dengan perkataan yang jelas bukan sindiran. Sehingga hal ini tidak cukup hanya dengan permintaan maaf saja (kantor berita HT, 1/12/2010).

Jenderal David Richard: Perang Afghanistan untuk Halangi Daulah Khilafah


Dalam wawancara dengan Surat kabar Sunday Telegraph Inggris (14/11/2010) ketua Panel Pertahanan Inggris jenderal David Richard menegaskan perang di Afganistan pada hakikatnya adalah perang terhadap islam. Ia mengumumkan bahwa militer barat akan bertahan di Afganistan untuk jangka waktu 30 tahun.

Jenderal Richard mengulang-ulang justifikasi basi dengan perkataannya “keamanan nasional Inggris dan sekutu kami -dalam penilaian saya- sedang dalam bahaya. Jenderal Richard pada tahun lalu telah mengulang-ulang klaim-klaim palsu yang sama, sebagai upaya untuk membenarkan pendudukan barat yang brutal namun gagal di Afganistan. Realita yang sebenarnya yang ditutup-tupi Barat , penjajahan disana karena Afghanistan merupakan negeri yang strategis dan kaya, disamping penduduknya menuntut untuk hidup di bawah pemerintahan islami.(mediaumat.com)