I made this widget at MyFlashFetish.com.

Khilafah

Gempita Konferensi Rajab 1432 H

Kamis, 29 Juli 2010

DEMOKRASI MENISTAKAN KAUM PEREMPUAN











Di negara demokrasi, banyak sekali ungkapan retorika kosong tentang kehormatan, perhatian dan perlindungan atas isteri, ibu anak perempuan dan wanita karir. Di balik kata-kata mereka yang manis itu, kenyataannya berkata lain, karena objek yang mendapat kehormatan, perhatian dan perlindungan ternyata hanya berujung pada uang, nilai-nilai kebebasan, dan sekularisme. Karenanya, bukan sesuatu yang aneh jika masyarakat Barat menganggap lazim pemanfaatan pornografi dan gambar perempuan telanjang untuk menjual produk, karena hal semacam ini bisa menghasilkan pemasukan yang berlimpah.

Demokrasi tidak menghormati Perempuan


#Di Inggris 3 dari 4 anak hasil perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun 1996 penyakit syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 170% dalam jangka waktu satu tahun.

Berhala teragung dalam Demokrasi adalah uang. Maka, wajar jika persoalan utama yang melekat di benak mereka adalah bagaimana meningkatkan kekayaan materi. Akibatnya perempuan tidak dianggap sebagai manusia yang memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu perlindungan atas kehormatannya. Perempuan malah dipandang sebagai komoditas ekonomi yang bisa dieksploitasi oleh siapapun yang ingin meraup uang darinya. Para kapitalis benar-benar menangguk pendapatan berlimpah dari bisnis yang mengeksploitasi perempuan.

# Pendapatan situs porno di Amerika Serikat mencapai US$ 400 juta per tahun.

# Pendapatan film porno di AS mencapai US$ 1 juta per hari.

# Penjualan 20 juta eksemplar majalah porno di Inggris, menghasilkan pemasukan hingga 500 juta euro per tahun.

# Industri pornografi di negara-negara Barat menghasilkan perputaran kapital hingga US$ 7 milyar per tahun.

Semua itu adalah data-data tahun 2001, Bayangkan pada saat sekarang. Ini menunjukkan bahwa laki-laki didorong untuk melihat perempuan hanya sebagai objek pemenuhan hasrat seksual mereka.

Jika kita telaah pelecehan seksual di negara-negara Barat, di lembaga-lembaga yang secara teori seharusnya memberi contoh moralitas yang bagus, seperti kantor-kantor pemerintahan yang mengurusi urusan masyarakat, kantor polisi atau tentara, kita bisa melihat gambaran yang sebenarnya tentang cara pandang laki-laki terhadap rekan mereka yang perempuan.

# Sebuah survey yang dilakukan di British Civil Service di Inggris menunjukkan, 70% responden mengklaim bahwa mereka menjadi korban pelecehan seksual di tempat kejanya.

# Survey di 9 negara bagian AS, yang dilakukan selama 5 tahun menyatakan, bahwa 60% pengacara perempuan yang diwawancarai mengaku pernah mengalami pelecehan seksual, sepertiga oleh kolega, 40% oleh klien, dan 6% oleh hakim.

# Tahun 1998 Yale University School of Medical Researchers melakukan penelitian dan mendapatkan fakta, bahwa di antara prajurit perempuan anggota pasukan Amerika yang bertugas di Perang Vietnam ataupun Perang Teluk, 63% diantaranya mengalami pelecehan fisik dan seksual selama menjalankan tugas kemiliterannya, dan 43% dilaporkan mengalami pemerkosaan ataupun usaha pemerkosaan.
Jika perilaku para professional yang mengklaim menjunjung tinggi hukum saja sudah seperti itu, lantas apa yang bisa diharapkan dari orang-orang biasa di masyarakat?
Ada yang berkata bahwa perempuan Barat bisa mendapatkan harmoni dan kehormatan ketika berada di rumahnya. Klaim ini hanya mengada-ada.

# Di AS, satu dari dua pernikahan berakhir dangan perceraian.

# BBC melaporkan bahwa hampir 25% perempuan di Inggris pernah mengalami kekerasan domestik dalam kehidupannya.

# Polisi Inggris mendapatkan panggilan menangani kekerasan domestik setiap menitnya, dan menerima 1300 telepon pengaduan masalah ini setiap harinya.

# Kekerasan rumah tangga di Inggris menelan 2 korban perempuan meninggal setiap minggunya. Profesor Bestsy Stanke dari Universitas London mengatakan, “Ini menunjukkan bahwa kaum laki-laki di Inggris, seperti halnya laki-laki di seluruh dunia, suka memukul istri mereka.”
Apabila kita amati bentuk penghinaan terparah terhadap perempuan, yaitu pemerkosaan.

# Di AS, pemerkosaan terjadi setiap menit.

# Di Inggris, sepertiga perempuan pernah menjadi korban pelecehan seksual pada usia 18 tahun, dan pengaduan pemerkosaan antara 1996-1997 mengalami kenaikan sebesar 500%.
Tidaklah mengejutkan jika mayoritas perempuan di Barat tidak merasa aman berada di jalanan, baik siang maupun malam.



Dunia Islam dan Penistaan Perempuan


Data statistik di atas begitu menjijikan, namun belum sebanding dengan realitas yang terjadi di dunia Islam saat ini. Masyarakat kita sudah hampir mendekati realitas di dunia Barat, karena masuknya ide kebebasan. Ide ini telah menimbulkan pemerkosaan, kekerasan domestik, penyimpangan seksual dan prostitusi yang dilakukan oleh laki-laki muslim.

# 19 April 2010, Dr. Ir. Ikeu Tanziha, staf dosen dan peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, "Kekerasan TKW di Arab Saudi mencapai 48 persen. Sedangkan di Malaysia 42 persen. Untuk negara lain seperti Kuwait, Hongkong dan lain, kurang dari 3 persen."

# Pebruari 2001, Reuters melaporkan kasus tiga mantan komandan pasukan Bosnia-Serbia yang melakukan tindakan pemerkosaan dan perbudakan seksual terhadap lusinan perempuan Muslimah di daerah Foca, bagian Tenggara Bosnia, selama perang Bosnia berlangsung. Tiga komandan itu menyeret sejumlah perempuan dan gadis muda berusia 12 tahun ke berbagai “rumah pemerkosaan” untuk dipukuli dan diperkosa secara brutal sampai-sampai mengalami luka pemanen. Salah seorang perempuan, yang dikenali dengan nama “saksi 75”, diperkosa selama 3 jam oleh 15 laki-laki. Seorang gadis berusia 15 tahun bercerita tentang seorang laki-laki yang memegang senjata, sambil mengancam mencungkil matanya dengan salib dan memaksanya minum alkohol. Realitas semacam ini sudah banyak terjadi, mulai dari Kosovo, Palestina, hingga Kashmir.

# Di Pakistan, setiap 2 jam ada seorang perempuan yang diperkosa.

# Maret 1998 di Pakistan, seorang gadis sekolahan berusia 14 tahun bernama Naumana Tabbasum, diperkosa ramai-ramai di sebuah gedung pemerintah di Peshawar oleh kepala bagian pemda setempat dan rekan kerjanya. Mereka mengancam membunuh orang tua Naumana jika sang gadis mengungkapkan kebenaran kisah itu.

# Di Bangladesh, Undang-undang prostitusi telah dilegalkan atas bantuan dari organisasi non pemerintah yang terus menyerukan kebebasan perempuan di masyarakat.

# Tingkat aborsi di Bangladesh di kalangan usia 15 dan 49 tahun mencapai 28:1000 hampir setara dengan tingkat aborsi di AS.

# Di Indonesia, Angka kejadian aborsi di Indonesia berkisar 2-2,6 juta kasus pertahun, atau 43 aborsi untuk setiap 100 kehamilan. Fakta ini berasal dari Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dr Titik Kuntari MPH. "Sekitar 30% di antara kasus aborsi itu dilakukan oleh penduduk usia 15-24," katanya di Yogyakarta, Senin (29/6). Ia mengatakan, penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan enam kabupaten di Indonesia menemukan bahwa insiden aborsi lebih tinggi di perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. "Setiap tahun lebih dari dua juta kasus aborsi terjadi, lebih dari satu juta kasus atau 53 persen terjadi di perkotaan," katanya. Di daerah perkotaan, 73% kasus aborsi dilakukan oleh ahli kebidanan, bidan, rumah bersalin, dan klinik keluarga berencana.Di daerah pedesaan, dukun mempunyai peran yang dominan dalam memberikan pelayanan aborsi, kasus aborsi yang ditangani mencapai 84%."Klien terbanyak berada di kisaran 20-29 tahun. Di perkotaan sekitar 45,4%, sedangkan di pedesaan 51,5%," katanya.

#Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran (aborsi) bayi secara tidak aman. (unsafe abortion).

# Harian Lahore melaporkan, bahwa terjadi empat kasus perempuan yang mengalami cedera setiap minggunya, karena di bakar di kompor, karena alasan mulai dari tidak melahirkan anak hingga tidak memberikan cukup garam dalam masakannya. Dua rumah sakit di Pakistan menyatakan bahwa 500 perempuan dibakar sampai mati dalam kurun tiga tahun terakhir.



Penyebab masalah-masalah seperti ini jelas; yaitu telah merasuknya ide kebebasan individu, dimana laki-laki bisa memenuhi hasrat dan berperilaku sesukanya. Konsekuensinya terhadap orang lain di masyarakat, dan terhadap kehormatan perempuan, sungguh mengerikan. Inilah bukti nyata bahwa ajakan agen-agen liberal dan feminis mempropagandakan demokrasi tiada lain adalah menuju gaya hidup Barat, mengadopsi demokrasi hanyalah ajakan untuk menanggalkan kehormatan, menyebabkan kehinaan, kenistaan, kerendahan dan ketidakamanan bagi perempuan Muslimah, serta menjauhkan Muslimah dari keindahan dan kenikmatan surga.

Kebebasan dalam demokrasi merupakan kebebasan untuk menistakan perempuan, kesetaraan dalam demokrasi hanyalah kesetaraan manusia dengan hewan, dan keadilan dalam demokrasi adalah keadilan menurut setan, Allah Swt berfirman:

"Hai orang-orang mu’min, janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang munkar. Sekiranya setidaknya karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian, niscaya tidak seorang pun dari kalian bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) selama-lamanya." (TQS.an-Nur [24]: 21).

Wahai para Muslimah, sesungguhnya penistaan dan keterpurukan ini adalah diterapkannya hukum buatan manusia yaitu sistem demokrasi, dan ketiadaan Khilafah Islam ditengah-tengah anda sebagai pelindung, penjaga, dan penjamin kehormatan anda. Allah Swt berfirman:

"Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (TQS. Thaha [20]: 123-124).

Wallahu a‘lam bi ash-Shawab.

Syakir Rahman al-Banjarany




1 komentar:

  1. Bukan hanya para wanita saja, tapi semua diniustakan oleh demokrasi. tumbuh2an, hewan bahkan udara pun tidak luput dari kebejatan demokrasi.........Memang sistem Demokrasi Sistem SAMPAH..! Setuju Banget.

    BalasHapus