Minggu, 02 Mei 2010
Para Analisis Barat: Prospek Masa Depan Hizbut Tahrir di Asia Tengah
Syabab.Com - Salah satu organisasi politik Islam Sunni yang berkembang sangat pesat dan mendunia adalah Hizbut Tahrir (HT), demikian menurut Emmanuel Karagiannis, seorang pakar dari Universitas Macedonia, Yunani. Partai politik yang menolak kekerasan ini memiliki prospek masa depan. Lebih khusus di Asia Tengah, HT memiliki peran yang sangat aktif dan terus tumbuh.
HT sering lolos dari analisis mendalam karena kelompok itu menyatakan sendiri sebagai organisi yang tidak menggunakan kekerasan untuk mengupayakan perubahan politik. Karena itu, menurutnya, pemerintah AS tidak memasukkan kelompok itu ke dalam organisasi teroris.
Karagiannis mengakui, HT mengejar agenda yang bertentangan dengan Barat, dan akhirnya kelompok tersebut dapat menimbulkan ancaman aktif bagi Amerika Serikat dan sekutunya.
Peran HT di Asia Tengah
Menurut Karagiannis, sekalipun HT memiliki pengaruh mendunia, termasuk di Amerika Serikat dan di Barat, namun yang paling aktif di Asia Tengah karena telah menghadapi sedikit kompetisi dari kelompok-kelompok Islam lain di wilayah ini.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya HT di Asia Tengah, paling tidak adalah kenyataan bahwa Asia Tengah di dominasi oleh kaum Muslim. Kondisi perekonomian yang miskin di Asia Tengah pasca Soviet telah menyediakan lahan subur bagi kelompok-kelompok Islam untuk mencapai dukungan dalam mengubah tatanan sosial saat ini.
Menurut Karagiannis, pemerintah di Tajikistan, Kazakhstan dan Kyrgizstan terkecuali minoritas Uzbek, telah membiarkan HT merekrut para pengikutnya di antara kelas di negara-negara tersebut. Selain itu banyak penduduk tertarik dengan prospek pemerintahan Islam, terutama untuk menghadapi pemerintahan otoriter di kawasan itu.
Selain itu, runtuhnya komunisme telah menyebabkan kevakuman ideologis di Asia Tengah, di mana HT telah mencoba mengisi dengan retorika agama. Kelompok ini menarik bagi individu yang ingin percaya pada suatu ideologi yang koheren yang menyediakan solusi tidak hanya pertanyaan-pertanyaan rohani, tetapi juga isu-isu praktis.
Lebih lanjut, Karagiannis menyebutkan bahwa sejak 1990-an, HT berhasil menyebarkan pesan-pesannya ke seluruh Asia Tengah. Akibatnya, HT menjadi kelompok Islam terkemuka di Tajikistan, Uzbekistan, Kazakhstan dan Kyrgizstan dengan ribuan anggota di setiap negaranya.
Pemerintah merespon munculnya HT dengan tindakan represif terhadap para anggota dan pendukungnya. Cara-cara hukuman, bagaimanapun mempunyai efek sebalikanya: HT semakin meningkat popularitasnya, termasuk bagi kalangan mahasiswa, pengusaha, intelektual, dan perempuan, katanya.
Karagiannis juga mencatatat bahwa HT juga telah aktif merekrut para anggotanya di dalam tahanan di Asia Tengah. Di penjara para anggota HT menyebarkan ideologi mereka kepada sesama narapidana, karena kondisi penjara yang keras yang rentan terhadap pesan Islam. Hal ini telah menjadi masalah mislanya di Uzbekistan.
Prospek Masa Depan
Karagiannis melihat prospek masa depan bagi HT. Bahkan ia mengatakan HT menolak terhadap kekerasan politik dan bergantung pada keadaan politik yang terjadi. Ketika nusrah bukan sebuah pilihan, menurutnya, kelompok itu akan mengarah pada islamisasi masyarakat dan akhirnya dapat menggulingkan rezim dengan damai.
Di akhir tulisannya, Dr. Emmanuel Karagiannis menyatakan, jika HT berkolaborasi dengan kekuatan bersenjata untuk mendirikan negara Islam di suatu negara, tujuan berikutnya akan kembali mendirikan Khilafah Islamiyyah, yang jelas akan mengatur negara baru itu untuk konflik dengan negara tetangga regionalnya.
Dr. Emmanuel Karagiannis adalah asisten Profesor Politik Rusia dan Pasca Soviet di Universitas Macedonia di Thessaloniki, Yunani dan pemeriksa START Center di Universitas Maryland. Tulisan analisisnya itu dipublikasikan ulang di Eurasia Review, Rabu (21/04/10).
Demikianlah, semakin nyata janji-Nya segera terwujud, bahwa Islam akan berkuasa kembali akan segara nyata. Hal itu pun telah dirasakan oleh para pemikir barat yang mulai resah akan munculnya kembali kebangkitan Islam dengan tegaknya Khilafah Islamiyyah. Memang benar, kebangkitan Islam ibarat cahaya fajar, tinggal masalah waktu saja. Insya Allah! [m/f/z/eurasiareview/syabab.com]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar