I made this widget at MyFlashFetish.com.

Khilafah

Gempita Konferensi Rajab 1432 H

Minggu, 10 Juli 2011

Konferensi Rajab 1432 H : Kesadaran dan Komitmen Perjuangan




Alhamdulillahirabbil ‘alamin, tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Sebab , hanya berkat pertolongan-Nya, acara konferensi Rajab 1432 Hijriyah berlangsung dengan baik. Tentu masih ada kekurangan di sana-sini, tapi secara umum acara yang berlangsung di 29 kota di seluruh Indonesia ini bisa dikatakan sukses. Rangkaian marathon konferensi Rajab yang dimulai dari kota Banjarmasin ( 2/06/2011) hingga puncaknya di Jakarta (29/06/2011). Opini tentang kewajiban syariah dan Khilafah pun semakin menggema di seluruh nusantara mulai Aceh hingga Papua. Dukungan pun semakin menguat dari masyarakat, para intelektual, tokoh, dan ulama.

Tentu ada yang mempertanyakan, apa pentingnya konferensi Rajab ini bagi umat Islam. Apalagi dilakukan secara massal yang pasti menyedot energi dan dana yang tidak sedikit. Perlu kita garis bawahi, konferensi Rajab ini adalah sekedar pilihan uslub (teknis) dalam thoriqoh (metode) dakwah yang ditempuh oleh Hizbut Tahrir. Adapun substansinya adalah bagaimana memperkuat kesadaran masyarakat tentang kewajiban menegakkan Islam (syariah dan Khilafah) dan memperkokoh komitmen umat untuk ikut terlibat dan berkorban memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah.

Dua hal ini - kesadaran dan komitmen - adalah perkara yang penting dalam perubahan masyarakat. Kesadaran akan membentuk opini umum yang akan menggiring dan menggerakkan masyarakat untuk menuntut perubahan dengan tegaknya Khilafah. Sementara komitmen untuk berpartisipasi dan berkorban akan menentukan keberhasilan dari perjuangan yang membutuhkan dukungan penuh dengan kerelaan berkorban pada jalan yang penuh tantangan dan ujian.

Sejak awal materi-materi dari Konferensi Rajab 1432 H memang ditujukan ke arah sana. Materi pertama- Indonesia dalam cengkraman kapitalisme global - memberikan pemahaman bahwa sesungguhnya Indonesia masih dijajah dengan berbagai bentuk dan cara. Diharapkan muncul pemahaman bahwa pangkal dari segala persoalan di Indonesia dan dunia Islam adalah penjajahan kapitalisme global. Tidak berhenti sampai disana, dijelaskan pula solusi yang shohih yaitu penerapan syariah Islam secara menyeluruh . Dan hal ini mutlak membutuhkan keberadaan Khilafah sebagai institusi politiknya.

Pada pemaparan yang ketiga, kita memberikan gambaran yang lebih detil, bagaimana penerapan syariah Islam di bawah naungan Khilafah akan mampu menciptakan kejahteraan di tengah-tengah masyarakat. Bukan sekedar kesejahteraan material berupa jaminan terhadap terpenuhinya kebutuhan primer tiap individu rakyat seperti sandang, pangan, papan, kesehatan gratis danpendidikan gratis. Tapi juga terlindunginya kesucian agamanya, keselamatan dirinya, terlindungi akalnya, dan kehormatan dirinya.

Untuk itu secara detil dipaparkan kebijakan politik negara dalam ekonomi (jaminan pemenuhan pokok tiap individu masyarakat oleh negara , kebijakan pasar , mata uang, distribusi, industri, sumber daya alam, perdagangan , pengelolaan pendapatan dan pengeluaran negara dll). Termasuk kebijakan pendidikan dan kesehatan gratis. Diharapkan muncul pemahaman bahwa Islam memiliki solusi yang praktis dan memang mampu menyelesaikan persoalan manusia. Secara historis juga digambarkan bahwa syariah Islam memang benar-benar pernah diterapkan dan mampu mensejahterakan selama lebih kurang 13 abad . Hal ini untuk membantah tudingan bahwa syariat Islam hanya sekedar selogan kosong dan utopia.

Materi yang keempat adalah gambaran tentang negara adi daya Khilafah masa depan. Secara potensi Allah SWT telah mempersiapkan umat Islam menjadi umat yang terbaik (khoir ummah) , menjadi negara terdepan dan adi daya dunia. Kita sebenarnya telah memiliki semua syarat untuk menjadi negara adi daya. Mulai dari ideologi (aqidah) yang shohih, syariat Islam yang menyeluruh dan solutif, kekuatan militer yang besar dengan 5,59 juta tentara aktif , ekonomi yang kaya mengusai lebih dari 70 % cadangan minyak dunia , demografis dengan populasi 1,5 milyar penduduk . Hingga geo-politik strategis dengan kontrol penuh atas rute-rute laut yang paling penting di dunia dari Selat Gibraltar, Mediterania (Laut Tengah), Bosporus, Terusan Suez, Samudera India hingga Selat Malaka. Yang kita butuhkan hanyalah satu : yakni adanya daulah Khilafah Islam yang menyatukan potensi itu hingga menjadi kekuatan riil negara adi daya.

Berbeda dengan Barat (ideologi Kapitalisme), kesejahtraan yang akan diciptakan oleh Ideologi Islam adalah kesejahteraan untuk seluruh umat manusia, bukan dengan cara mengeksploitasi dan merampok wilayah lain. Dan yang terpenting kesejahteraan itu penuh dengan nilai ruhiyah karena diperoleh dengan cara yang benar dan ditujukan untuk mendapat ridho Allah SWT.

Kesadaran-kesadaran di atas semakin diperkokoh dengan janji Allah SWT akan kemenangan Islam dan kembalinya Daulah Khilafah pada materi kelima. Di antara janji Allah SWT yang diberikan kepada umat Islam adalah istikhlaf fi al-ardh. Istikhlaf fi al-ardh bermakna menjadi penguasa atau pengatur urusan manusia (khalifah atau imam) di seluruh dunia. Istikhlaf tidak memiliki makna lain selain penganugerahan kekuasaan dan tugas pengaturan urusan manusia di seluruh dunia. Janji yang agung ini difirmankan Allah SWT dalam al-Quran dan Sunnah Rosulullah SAW. Kalau Allah dan Rosul-Nya sudah menjanjikan atas dasar apalagi kita meragukan kemenangan ini ?

Materi terakhir berupa Seruah Hangat dari Hizbut Tahrir Indonesia intinya mengajak umat Islam untuk berkomitmen memperjuangkan syariah dan Khilafah ini. Bukan hanya sadar dalam pengertian sekedar tahu, tapi juga terlibat langsung dalam perjuangan ini dengan segala pengorbanannya. Sebab, kewajiban penegakan syariah Islam dan Khilafah adalah masalah kewajiban syari’i yang merupakan konsekuensi keimanan seorang muslim. Ketiadaan Khilafah telah membuat banyak hukum Allah SWT yang terlantarkan. Ketiadaan Khilafah juga membuat umat Islam dalam keadaan berdosa- matinya seperti mati dalam keadaan jahiliyah- karena tidak memenuhi kewajiban bai’at kepada Kholifah. Karena itu, saat sekarang khilafah belum ada, siapapun yang ingin lepas dari dosa besar ini harus terlibat dalam perjuangan penegakan syariah dan Khilafah.

Seruan Hangat ini juga menjelaskan bagaimana metode Hizbut Tahrir untuk mewujudkan kembali Khilafah yakni dengan cara mengikuti thoriqoh (metode ) Rosulullah SAW. Yakni aktifitas politik berupa pembinaan (tatsqif) , membongkar makar penjajahan (kasyful khuththot), mengkoreksi penguasa (muhasabah lil hukkam), dan meminta pertolongan dari ahlul quwwah (tholabun nushroh). Semua ini dilakukan secara fikriyah (pemikiran), siyasiyah (politik) dan la madiyah (tanpa kekerasaan).

Semua ini adalah perjuangan yang mulia yang memiliki pahala yang besar dari Allah SWT. Secara khusus HT menyerukan ahlul quwwah (para jenderal dan perwira militer ) untuk mendukung Hizbut Tahrir . Jadilah Anda semua kaum Anshar abad ke-15 Hijrah sebagaimana kaum Anshar pada zaman Rasulullah saw.! Tidakkah Anda semua rindu untuk mendapatkan kehormatan dan kemuliaan seperti yang diperoleh kaum Anshar yang mendukung Rosulullah SAW ? Sungguh, ‘Arasy ar-Rahman telah bergetar karena kematian pemimpin Anshar, Saad bin Muadz ra. Baginda Rasulullah saw. bersabda: ‘Arasy ar-Rahman bergetar karena kematian Saad bin Muadz (HR al-Bukhari dari Jabir ra).

Perjuangan tentu belum selesai dengan berakhirnya Konferensi Rajab. Untuk para aktifis, tidak ada lain, harus tetap sabar dan ikhlas serta sungguh-sungguh dalam berdakwah. Sekali lagi, dakwah adalah soal keikhlasan, kesetiaan dan kesabaran membangun proses dalam membentuk kekuatan jamaah dan kesadaran umat. Untuk umat, juga tidak ada lain kecuali harus secara sungguh-sungguh dan ikhlas mendukung dan berjuang bersama jamaah yang tegas hendak mewujudkan tegaknya syariah dan khilafah,yakni Hizbut Tahrir. Takbir (Farid Wadjdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar